173 research outputs found

    Peran Penelitian Matematika dalam Upaya Pembentukan Karakter Bangsa

    Get PDF

    Pengembangan Lembar Kerja Matematika Berbasis Kreativitas Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 2 Kradenan Grobogan

    Get PDF
    Mathematics lessons taught in schools are expected to enrich students' knowledge which can later be used to solve everyday problems. But this lesson is less favored by most students because it relates to numbers, numbers, and formulas. Therefore the teacher should be able to make this math lesson interesting. One way is to develop student creativity based mathematics worksheets. There are three goals in this study. (1) Describe the student worksheet used in SMP Negeri 2 Kradenan. (2) Describing the development of student-based mathematics creativity mathematics for the material of building a flat side room in class VIII in SMP Negeri 2 Kradenan. (3) Testing the effectiveness of student creativity-based mathematics worksheets for the material to build a flat-side VIII classroom in SMP Negeri 2 Kradenan. The method used by Research and Development with the Sukmadinata model in Sutama consists of three stages. (1) Preliminary Study which includes literature study, field study, and drafting. (2) Planning and modeling. (3) The trial is limited to 2 cycles. Research result. (1) Student Worksheets used in SMP Negeri 2 Kradenan have not fully been able to fully activate students. (2) Development of Mathematical Worksheets Based on Student Creativity for the Building of Flat Side Space in Class VIII at SMP Negeri 2 Kradenan, can improve student learning activities, from cycle I the learning activities of mathematics are in cycle II high mathematics learning activities. (3) Effectiveness of Mathematical Worksheets Based on Student Creativity for Material Building Flat Side in Class VIII in SMP Negeri 2 Kradenan, seen from the results of the calculation of the completeness test of the experimental class and control class with the KKM = 75 obtained the percentage of completeness is less than 80% . However, when viewed from the students of the experimental class who obtained the indigo above the KKM there were 17 students and in the control class only 12 students. Mathematics Worksheets Based on Student Creativity for Material Building Flat Side in Class VIII in SMP Negeri 2 Kradenan is effective, because there are significant differences between the test class and control class (the results of the analyst independent test test samples with spss.16 obtained that the sig value. (2-tailed) = 0.011 <0.05), meaning that learning using mathematics based on students' creativity is better. So it can be used as an alternative in learning mathematics. Keywords: development, worksheet, math, student creativity Pelajaran matematika diajarkan di sekolah diharapkan dapat memperkaya pengetahuan siswa yang nantinya dapat digunakan untuk menyelesaiakan masalah sehari-hari. Namun pelajaran ini kurang disukai oleh sebagian besar siswa karena berhubungan dengan angka-angka, bilangan, dan rumus. Oleh sebab itu guru haruslah bisa membuat pelajaran matematika ini menjadi menarik. Salah satu cara itu dengan mengembangkan lembar kerja matematika berbasis kreativitas siswa. Ada tiga tujuan pada penelitian ini. (1) Mendiskripsikan lembar kerja siswa yang digunakan di SMP Negeri 2 Kradenan. (2) Mendiskripsikan pengembangan lembar kerja matematika berbasis kreativitas siswa untuk materi bangun ruang sisi datar pada kelas VIII di SMP Negeri 2 Kradenan. (3) Menguji efektifitas lembar kerja matematika berbasis kreativitas siswa untuk materi bangun ruang sisi datar kelas VIII di SMP Negeri 2 Kradenan. Metode yang digunakan Research and Development dengan alur model Sukmadinata dalam Sutama yang terdiri dari tiga tahapan. (1) Studi Pendahuluan yang meliputi studi pustaka, studi lapangan, dan penyusunan draft. (2) Perencanaan dan penyusunan model. (3) Uji coba terbatas selama 2 siklus. Hasil penelitian. (1) Lembar Kerja Siswa yang digunakan di SMP Negeri 2 Kradenan belum sepenuhnya dapat mengaktifkan siswa secara maksimal. (2) Pengembangan Lembar Kerja Matematika Berbasis Kreativitas Siswa Untuk Materi Bangun Ruang Sisi Datar Pada Kelas VIII di SMP Negeri 2 Kradenan, dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, dari siklus I aktivitas belajar matematikanya sedang ke siklus II aktivitas belajar matematikanya tinggi. (3) Efektivitas Lembar Kerja Matematika Berbasis Kreativitas Siswa untuk Materi Bangun Ruang Sisi Datar pada Kelas VIII di SMP Negeri 2 Kradenan,dilihat dari hasil perhitungan uji ketuntasan pembelajaran kelas uji coba dan kelas control dengan nilai KKM = 75 diperoleh persentase ketuntasan kurang dari 80%. Namun demikian jika dilihat dari siswa kelas uji coba yang memperoleh nila diatas KKM ada 17 siswa dan pada kelas control hanya 12 siswa. Lembar Kerja Matematika Berbasis Kreativitas Siswa untuk Materi Bangun Ruang Sisi Datar pada Kelas VIII di SMP Negeri 2 Kradenan efektif, karena ada perbedaan yang signifikan antara kelas uji coba dan kelas control (hasil analis uji independen samples tes dengan spss.16 diperoleh bahwa nilai sig. (2-tailed) = 0,011 < 0,05), artinya bahwa pembelajaran menggunakan lembar kerja matematika berbasis kreativitas siswa adalah lebih baik. Sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika. Kata kunci: pengembangan, lembar kerja, matematika, kreativitas sisw

    Pentingnya Pendidikan Soft Skills bagi Siswa SMK dalam Menyiapkan Tenaga Kerja yang Diperlukan Dunia Usaha dan Industri

    Get PDF
    Era global di abad ke 21 saat ini nampak sekali adanya perkembangan dan perubahan yang begitu pesat dalam berbagai hal di masyarakat, mulai dari kebutuhan infrastruktur, sosial budaya, teknologi, dan lain-lain yang semuanya itu akan berdampak pada tuntutan Sumber Daya Manusia (SDM). Kebutuhan SDM saat ini menuntut mereka yang memiliki semangat daya saing, adaptif dan antisipatif, terbuka terhadap perubahan, mampu belajar, terampil, mudah beradaptasi dengan teknologi baru, serta memiliki dasar kemampuan luas, kuat, dan mendasar untuk berkembang. Makalah ini ingin membahas bagaimanakah menyiapkan siswa SMK Kelompok Teknologi & Industri yang memiliki ciri-ciri seperti telah di atas melalui pembelaaran yang efektif dan efisien. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan diketahui bahwa profil tenaga kerja yang dibutuhkan pasar saat ini adalah yang kuat pada aspek soft skills (disiplin, kejujuran, komitmen, tanggungjawab, rasa percaya diri, etika, sopan santun, kerjasama, kreativitas, komunikasi, kepemimpinan, entrepeneurship, dan berorganisasi), tanpa meninggalkan aspek hard skills (kompetensi teknis). Untuk itu terdapat tiga alternatif Model Pendidikan yang memadukan hard skills dan soft skills, yakni : (1) Pendidikan aspek soft skills, dasar-dasar kejuruan, dan kewirausahaan dilaksanakan di sekolah, sedangkan pendidikan aspek hard skills di DUDI; (2) Pendidikan aspek soft skills saja yang dilaksanakan di sekolah, pendidikan aspek hard skills sambil praktek kerja di DUDI; atau (3) Pendidikan aspek soft skills saja di sekolah, pendidikan aspek hard skills, dasar-dasar kejuruan, dan kewirausahaan sambil praktek kerja di teaching factory yang dikembangkan SMK. Untuk melaksanakan model pendidikan tersebut struktur kurikulum SMK tetap mengacu Kurikulum Nasional yang sekarang sedang digunakan, sedangkan aspek soft skills dapat diintegrasikan di dalam RPP dan silabus. Model pembelajaran yang relevan menggunakan strategi pembelajaran Contextual Teaching & Learning, pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran aktif, serta perlu adanya buku saku pedoman pendidikan soft skills bagi siswa dengan pendekatan reward and punishment. Untuk mewujudkan kompetensi lulusan sebagaimana dituliskan di bagian sebelumnya, karakteristik guru/instruktur yang diperlukan adalah : (1) The Adaptor, (2) The Visionary, (3) The Collaborator, (4) The Risk Taker, (5) The Leaner, (6) The Communicator, (7) The Model, dan (8) The Leader. Dan terakhir agar pendidikan soft skills ini berjalan efektif tidak lepas dari dukungan segenap stake holders di lingkungan sekolah, masyarakat dan DUDI sewaktu siswa melaksanakan kegiatan Paktek Kerja Lapangan

    PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SOFT SKILLS UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

    Get PDF
    Penelitian ini menindaklanjuti hasil penelitian sebelumnya, yakni tahun 2009 dan 2010. Hasil penelitian tahun 2009 telah menghasilkan rumusan soft skills lulusan SMK yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan industri, berdasarkan urutan prioritas adalah sebagai berikut: disiplin, kejujuran, komitmen, tanggung jawab, rasa percaya diri, komunikasi, kreatifitas, kepemimpinan, kerjasama, entrepreneurship dan berorganisasi. Sedangkan penelitian tahun 2010 telah menghasilkan model pembelajarannya, yakni model pembelajaran soft skills terintegrasi dalam mata pelajaran. Tujuan penelitian tahun 2011 adalah diseminasi hasil penelitian dan publikasi hasil penelitian melalui jurnal terakreditasi. Diseminasi hasil dilakukan pada SMK se-Provinsi DI Yogyakarta, meliputi kabupaten Sleman, Kulonprogo, Gunung Kidul, Bantul dan kota Yogyakarta. Sedangkan publikasi ilmiah dilakukan melalui Cakrawala Pendidikan (CP) terbitan LPPM UNY. Hasil penelitian tahun 2011 adalah telah selesai dilakukan diseminasi hasil penelitian kepada Kepala Sekolah, Guru Produktif, dan Guru Bimbingan Konseling serta perwakilan dunia usaha/dunia industri (DUDI). Peserta diseminasi sejumlah 21 orang yang berasal dari 9 SMK perwakilan kabupaten Sleman, Kulonprogo, Gunung Kidul, Bantul dan kota Yogyakarta serta 2 orang perwakilan DUDI. Tindak lanjut diseminasi adalah implementasi hasil penelitian pada 8 SMK, yakni SMK Muhammadiyah I Bantul, SMKN 2 Yogyakarta, SMKN 2 Wonosari, SMKN 2 Pengasih, Kulon Progo, SMK Muhammadiyah Prambanan, SMKN 1 Seyegan, Sleman, SMKN 2 Klaten, dan SMK Nasional Berbah, Sleman. Sedangkan untuk publikasi ilmiah saat ini artikel hasil penelitian telah masuk redaksi Cakrawala Pendidikan (CP) UNY pada tanggal 26 Agustus 2011, dan saat ini sedang menunggu proses penerbitan

    Analisis Pengaruh Rate of Growth of Intellektual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Pada Bank Syariah Indonesia Tahun 2018-2020

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the effect of the Rate of Growth of Intellectual Capital (ROGIC) on the financial performance of Indonesian Islamic banking which is propounded through return on assets (ROA). Research in this method is quantitative research. By using secondary data sources whose reports are in the form of annual financial statements of Indonesian Islamic banks consisting of 3 research samples from 2018 to 2020. The sampling technique used in this study is purposive sampling. The data used in the financial statements of Bank Syariah Indonesia are in the form of total income, total expenses, employee expenses, and total equity. This study also uses multiple linear regression analysis method using the IBM SPSS program. The results of this study indicate that the IC has a positive and significant effect on the financial performance of Bank Syariah Indonesia (ROA). And ROGIC has a positive and significant effect on the financial performance of Bank Syariah Indonesia (ROA)

    Ujaran Kebencian Terhadap Pejabat Publik Dalam Media Sosial: Kajian Pragmatik Pendekatan Gender

    Get PDF
    The objectives of the study are to identify the different types, describing the strategy, and describe the characteristics in the form of hate speech by men and women toward public officials in social media. The types of the research is qualitative research. The object of the research in the form of differences hate speech, politeness strategies, and the characteristics of hate speech in social media. The method of collecting data through simak method, followed by advanced technique I in the form of note technique, advanced technique II in the form of documentation technique. The technique of analyzing data using padan method and agih method. The result of this study found 12.5% provoking religious, 15% provoking leadership, and 7.5% provoking threat. Found 17.5% defamation of religion, 7.5% defamation of leadership, and 2.5% defamation of threat. Found of 7.5% religious blasphemy, 22,5% leadership blasphemy and 7.5% threat blasphemy. Marker lingual politeness speech on hate speech, which is marked by intonation news. On the politeness strategy used in the hate speech by men and women toward public officials in social media found some forms of direct and indirect speech. The form of direct speech is found as much as 60% and the form of indirect speech is found as much as 40%. Characteristic types of hate speech by men and women found form of hate speech provoking with direct and indirect speech, in the form of hate speech hate speech found direct and indirect speech, then on the form of hate speech shroud found direct and indirect speech

    MARKETING JASA PENDIDIKAN DI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (STAIM) KLATEN

    Get PDF
    Latar belakang penelitian adalah fluktuasi jumlah mahasiswa di di Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Klaten dan adanya persaingan antar lembaga pendidikan. Sehingga Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk (1) Mengetahui strategi pemasaran perguruan tinggi di Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Klaten, (2) Mengetahui Implementasi manajemen pemasaran di Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah, (3) Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen pemasaran di Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Klaten Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di di Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Klaten. Subjek dari penelitian ini adalah Ketua. Informan dari penelitian ini adalah Wakil Ketua, Staff Kepala TU, dan Mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pemeriksa keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan metode. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif, yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan yang dilakukan di Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Klaten adalah: (a). Pemasaran secara langsung, yaitu dengan pemanfaatan IT, media cetak, dan elektonik. (b). Pemasaran tidak langsung yaitu dengan mengadakan sosialisasi ke Sekolah Menengah Atas/MA dan pengabdian masyarakat. Faktor pendukung antara lain; dosen yang mengajar sesuai bidang, letaknya yang geografis, harga terjangkau, kepercayaan yang tinggi dari masyarakat. Sedangkan faktor penghambat meliputi sarana-prasarana yang masih kurang, banyaknya pesaing antar lembaga. Solusi yang dilakukan di Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Klaten terhadap penghambat antara lain; dari segi pelayanan fisik kampus berusaha untuk mengumpulkan dana guna menambah ruangan, sedangkan dari pelayanan non fisik di Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Klaten selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk para mahasiswa

    Ideal Bipolar Anti Fuzzy Pada K-Aljabar

    Get PDF
    Dalam tesis ini dibahas tentang penerapan bipolar anti fuzzy pada K-aljabar. Suatu pemetaan yang memiliki nilai interval bilangan real [0,1] pada kodomainnya disebut himpunan fuzzy. Teori fuzzy merupakan suatu teori yang banyak diterapkan dalam struktur aljabar. Teori bipolar fuzzy merupakan pengembangan dari teori fuzzy, yang kodomainnya terletak pada interval bilangan real [-1,1]. Himpunan bipolar fuzzy merupakan pasangan dari dua himpunan fuzzy yaitu nilai keanggotaan dan non-keanggotaan, yang secara berurutan direpresentasikan dengan nilai positif dan negatif. Seperti halnya teori fuzzy, teori bipolar fuzzy juga dapat diterapkan dalam beberapa struktur aljabar, salah satunya k-aljabar.Suatu struktur aljabar yang dibangun dari grup G dan memenuhi beberapa aksioma disebut dengan K-aljabar. Seperti halnya bipolar fuzzy, teori bipolar anti fuzzy juga dapat diterapkan pada K-aljabar. Pada tesis ini dibahas tentang sifat-sifat ideal bipolar anti fuzzy pada K-aljabar, karakterisasi ideal bipolar anti fuzzy pada K-aljabar, anti image dan anti preimage ideal bipolar anti fuzzy pada K-aljabar, dan translasi bipolar fuzzy, perluasan bipolar fuzzy, pergandaan bipolar fuzzy pada ideal bipolar anti fuzzy pada K-aljabar

    Biogeografi dan Sistematika Ular Surapari Calamaria (Serpentes: Colubridae) Pada Dataran Tinggi Jawa dan Sumatera

    Get PDF
    Calamaria adalah genus ular yang dalam bahasa Indonesia disebut ular surapari. Genus ini merupakan salah satu anggota anak famili Calamariinae dan termasuk dalam famili Colubridae. Penyebaran diketahui berasal dari daerah tropis Asia dengan sebaran terbatas hanya pada kawasan zoogeografi Oriental. Jumlah Calamaria saat ini diketahui sebanyak 61 spesies, dimana 42 spesies atau lebih dari separuhnya terdapat di Indonesia dengan 26 spesies diantaranya merupakan endemik. Di Indonesia penyebaran Calamaria meliputi wilayah Sunda Besar (Sumatera, Jawa dan Kalimantan) dan pulau-pulau kecil sekitarnya, Bali, Bangka, Belitung, Sulawesi, Banggai, Buton, dan Seram. Sejak, genus Calamaria ditulis secara komprehensif mengenai sistematika dan evolusi oleh Inger dan Marx pada tahun 1965, penelitian tentang keragaman spesiesnya di kepulauan Indonesia masih belum banyak informasi. Publikasi ilmiah sebelumnya hanya mengungkapkan untuk menjadi spesies baru Calamaria di daerah tertentu dan tidak ada penelitian untuk membandingkan antar spesies berdasarkan hubungan filogenetik. Deskripsi spesies Calamaria juga masih menjadi masalah dalam hal identitas secara taksonomi. Kondisi ini terutama disebabkan homogenitas pada kelompok kriptik spesies. Penelitian mengenai biogeografi dan sistematika Calamaria pada dasarnya menggunakan metode deskriptif dengan tujuan untuk dapat menggambarkan karakteristik populasi Calamaria yang berasal dari dataran tinggi Jawa dan Sumatera. Metode ini diaplikasikan melalui pengukuran karakter tubuh baik secara morfometrik maupun meristik sebagai upaya untuk mengidentifikasi dalam pengenalan jenisnya. Uji molekuler dilakukan dengan metode amplifikasi DNA dan sekuensing untuk menganalisis hubungan antar spesies Calamaria dari berbagai lokasi penelitian. Konsep biogeografi pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wilayah sebaran spesies Calamaria dalam kaitannya dengan hubungan filogenetik. Penelitian ini menjadi penting dilakukan bukan saja dari sisi sistematika tetapi juga kemungkinan dapat bermanfaat sebagai salah satu faktor bioindikator yang berperan terhadap kualitas tanah suatu ekosistem dimasa mendatang. Penelitian dilakukan pada habitat beberapa dataran tinggi di Jawa dan Sumatera dengan ketinggian bervariasi antara 600-1600 m dpl, mulai dari tahun 2013 (Februari, Juni dan Desember), 2014 (Januari), dan 2015 (Juli dan Agustus). Daerah penelitian mencakup hingga 32 lokasi pada 20 kabupaten dan 7 propinsi. Lokasi yang ditargetkan sebelumnya diamati dan diperiksa berdasarkan peta lanskap dan survei awal untuk mengetahui situasi dan akses ke area yang akan disurvei. Setiap Calamaria yang ditemukan dicatat dengan nomor seri spesimen, lokasi yang ditemukan, koordinat, ketinggian dari permukaan laut, kolektor, dan tanggal. Dokumentasi spesimen dengan memotret bagian-bagian tubuh dari setiap individu Calamaria dalam kondisi segar atau hidup yang bertujuan untuk mengetahui dengan jelas perbedaan pola warna dan karakteristiknya. Data morfologi spesimen dilakukan melalui pengukuran morfometrik pada tubuh dan penghitungan meristik untuk setiap sisiknya. Karakterisasi morfologi dari setiap individu yang diidentifikasi dapat berguna sebagai data untu mengenali spesiesnya. Sampel dari jaringan otot atau hati diambil untuk keperluan penelitian secara molekuler, sebelum spesimen dilakukan pengawetan dengan larutan formaldehida. Ekstraksi DNA dari setiap sampel dilakukan dengan metode "serapure", dan diamplifikasi menggunakan alat GeneAmp®PCR System 9700. Proses sekuensing dilakukan dengan menggunakan protokol standar yang dikeluarkan oleh BigDyet Chemistry. Sekuens parsial mtND4 dari 32 spesimen Calamaria dibandingkan dengan sekuens spesies dari GenBank yaitu, Calamaria septentrionalis, dan tiga spesies sebagai outgroup taksa yaitu Grayia tholloni, Lycodon capucinus, dan Ptyas fusca. Piranti lunak MEGA 7.0 diaplikasikan untuk menyelaraskan dan mengedit sekuens secara individual dengan program Clustal W. Analisis Maximum Likehood dalam program RAxML pada portal CIPRES dilakukan untuk mengetahui estimasi rekonstruksi hubungan kekerabatan (filogenetik) antara Calamaria dan spesies outgroup yang ditunjukkan dalam bentuk pohon filogenetik (filogram). Karakterisasi yang berasal dari 32 spesimen menghasilkan 33 karakter morfologi. Karakter tersebut kemudian dipakai sebagai dasar untuk pengenalan jenis. Hasil deskripsi setiap spesimen yang teridentifikasi menjadi 6 spesies Calamaria yaitu, C. eiselti, C. margaritophora, C. sumatrana, C. schlegeli, C. lumbricoidea, dan C. linnaei. Inventarisasi selama penelitian ini telah membuktikan bahwa 3 spesies Calamaria pertama penyebaran geografinya terbatas hanya di Sumatera saja sehingga dapat diasumsikan sebagai spesies endemik. Sedangkan 3 spesies berikutnya menunjukkan wilayah penyebaran yang lebih luas baik di Jawa maupun Sumatera. Analisis deskriptif terhadap karakter morfologi pada setiap spesies Calamaria memperlihatkan adanya perbedaan antara individu jantan dan betina. Ukuran badan pada jantan lebih pendek dari pada betina tetapi berbanding terbalik dengan ukuran ekornya. Jumlah sisik ventral pada jantan lebih sedikit dari pada betina, namun jumlah sisik subcaudal jantan lebih banyak dibandingkan betina. Dengan demikian, terdapat korelasi terhadap perbandingan morfometrik maupun meristik antara jantan dan betina. Metode molekuler menggunakan mtND4 terhadap 32 spesimen Calamaria menghasilkan 616 bp sekuens parsial. Analisis filogenetik berupa pohon filogeni sebagai estimasi rekonstruksi hubungan kekerabatannya terhadap 3 spesies outgroup menunjukkan bahwa Calamaria adalah genus monofiletik. Topologi dari pohon filogeni dengan metode bootstrap yang dianalisis menggunakan maximum likelihood dan Bayesian Inference (ML; BI) menghasilkan 2 kelompok takson utama, yang memisahkan kelompok Calamaria dari Jawa dan Sumatera dengan daratan Asia (Cina Selatan dan Vietnam). Kelompok Calamaria yang berasal dari Jawa dan Sumatera pada pohon filogenetik membentuk 3 kelompok yang menempatkan C. linnaei dari Jawa berada dalam satu kelompok dengan C. eiselti dari Jambi dan C. margaritophora dari Sumatera Selatan (99%; 1.00). Kelompok C. sumatrana dari Sumatera bagian utara berada pada kelompok takson tersendiri (100%; 1.00). Sedangkan kelompok C. lumbricoidea dari Jawa dan Sumatera, dan C. schlegeli dari Jawa Timur dan Lampung walaupun didukung nilai bootstrap tidak sempurna (82%, 0.99) namun dalam satu kelompok yang sama. Hubungan genetik antara populasi kelompok spesies Calamaria di dataran tinggi Jawa dan Sumatera, secara genetik memiliki kecenderungan untuk terpisah satu sama lain. Hal ini disebabkan oleh tingkat homoplasi morfologi yang tinggi, sehingga kemungkinan besar juga akan meningkatkan jumlah spesies karena munculnya spesies yang berbeda

    Evaluasi Penggunaan Tepung Bulu Ayam Terhadap Penampilan Produksi dan Jumlah Pin Feather Pada Karkas Itik

    Get PDF
    Penampilan karkas itik lokal Indonesia yang dimanfaatkan sebagai Itik pedaging cenderung menghasilkan itik dengan penampilan karkas yang terkesan kotor. Penampilan tersebut disebabkan oleh banyaknya bulu hitam yang tertinggal dalam karkas setelah prosessing. Karkas yang terlihat kotor ini berpengaruh pada kesukaan konsumen. Penelitian sebelumnya bertujuan untuk menghasilkan itik dengan produksi daging yang tinggi dan penampilan karkas yang bersih telah dilakukan dengan elaborasi beragam aspek, utamanya nutrisi dan genetika. Hasil penelitian menunjukkan performa, efisiensi penggunaan pakan dan kualitas daging yang lebih baik, namun beberapa bulu-bulu jarum (pinfeather) tertinggal dan ditemukan pada karkas. Unggas domestik memiliki siklus alami pertumbuhan bulu yaitu peluruhan atau penanggalan bulu tua (shedding) dan moulting (memperbaharui bulu). Siklus alami ini membantu untuk menentukan kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan bulu dan dapat dijadikan acuan untuk menemukan umur potong yang sesuai bagi itik. Kematangan bulu juga memudahkan pencabutan bulu saat pemprosesan itik menjadi karkas. Hal ini dapat meningkatkan kualitas karkas dan preferensi konsumen karena penampilan karkas yang bersih dari pin feather. Asam amino bersulfur merupakan salah satu penyusun protein bulu, sehingga limbah bulu yang terbuang sebagai hasil samping industri pemotongan unggas berpotensi dimanfaatkan. Praperlakuan dari bulu harus dilakukan untuk mengatasi masalah rendahnya kecernaan protein. Metode hidrolisis enzimatik biasanya digunakan. Allzyme FD dipilih dalam penelitian ini untuk meningkatkan daya cerna tepung bulu. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan tepung bulu ayam terhadap penampilan produksi dan jumlah pin feather pada karkas itik. Tujuan tersebut dicapai dengan melakukan 4 tahap penelitian, yaitu: penelitian tahap 1 dilakukan untuk mengevaluasi kandungan nutrien Tepung Bulu yang dihidrolisis secara enzimatik. Dua bentuk fisik limbah bulu ayam yang berbeda (Pre-grinding dan Post-grinding) digunakan, dan 2 level enzim (0,01% dan 0,02% Allzyme FD/kg tepung bulu). Hasil penelitian tahap 1 menunjukkan bahwa analisis proksimat berturut-turut Pre-G1, Pre-G2, Post-G1 dan Post-G2 untuk protein kasar (%) adalah 89,89; 87,98; 91,03; 90,11, Gross Energi (Kkal/kg) berturut-turut : 5115,8; 4726,5; 4870,4; 4527,8. Sedangkan daya cerna tepung bulu menggunakan pepsin (%) berturut-turut adalah 78,61; 84,4; 76,33 dan 80,76. Untuk analisis kandungan asam amino dapat dilaporkan bahwa hasil kandungan asam amino dalam kisaran yang normal, kecuali kandungan sistin (%) berturut-turut 0,51; 0,53, tidak terdeteksi dan 2,23. Akan tetapi, metode analisis asam amino yang digunakan tidak dapat menganalisis tryptophan dan sistein. Pada tahap II evaluasi dilakukan untuk menguji pengaruh level penggunaan Allzyme FD dan bentuk fisik tepung bulu terhadap kecernaan protein dan nilai Energi Metabolis Semu (EMS), nilai Energi Metabolis Terkoreksi Nitrogen (EMSn). Perlakuan terdiri dari: P0 = 100% pakan basal ; Pre-G1 = 95% P0+ 5% Pre-grinding tepung bulu yang diberi 0,01% Allzyme FD; Pre-G2 = 95% P0 + 5% Pre-grinding tepung bulu yang diberi 0,02% Allzyme FD; Post-G1 = 95% P0 + 5% Post-grinding tepung bulu yang diberi 0,01% Allzyme FD; Post-G2 = 95% P0 + 5% Post-grinding tepung bulu yang diberi 0,02% Allzyme FD. Evaluasi kecernaan dan penentuan nilai energi metabolis EMS dan EMSn dengan Metode terpstra dan Jansen (1976), menggunakan rancangan Acak Lengkap Lengkap 5 x 4 x 1 dan total 20 ekor itik digunakan. Hasil penelitian menunjukkan kecernaan protein pakan P0 (basal), Pre-G1, Pre-G2, Post-G1 dan Post-G2 berturut-turut 83.66a ; 82,83c ; 83,13bc; 83,09bc ; 83.33ab (%). Kecernaan methionin untuk Pre-G1, Pre-G2, Post-G1 dan Post-G2 berturut turut adalah 83,82bc; 90.20a; 89.74a ; 87ab; 81.19c (%). Kecernaan treonin tertinggi terdapat pada perlakuan Pre-G1, Pre-G2, Post-G1 dan Post-G2 masing-masing 84,81ᵃ ; 84,57ᵃ ; 82,22ᵃ dan 79,98ᶜ(%). Perlakuan tidak dapat meningkatkan Nilai EMSn, tetapi berpengaruh signifikan terhadap nilai EMS. Nilai EMSn basal (P0), Pre-G1, Pre-G2, Post-G1 dan Post-G2 berturut-turut (kkal/kg): 3248,6; 3270,5; 3270,4; 3271,1 dan 3271,2. Nilai EMS untuk pakan basal (P0), Pre-G1, Pre-G2, Post-G1 dan Post-G2 (kkal/kg) masing-masing: 3257,5b ; 3280,9a ; 3281,1a ; 3281,4a dan 3281.1a. Berdasarkan pertimbangan kandungan protein kasar dan tingkat kesulitan dalam proses pembuatan tepung bulu, maka Post-grinding dipilih untuk digunakan dalam penelitian 3 dengan tujuan untuk uji pertumbuhan dan penelitian 4 bertujuan pengukuran jumlah Protruding Pin-Feather (PPF) dan Non-Protruding Pin-Feather (NPPF) yang tertinggal pada karkas itik. Penelitian dilakukan selama 10 minggu, Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan, yaitu P0: pakan basal, Post-G1 dan Post-G2 dan setiap perlakuan memiliki 6 ulangan. Setiap ulangan masing-masing berisi 6 ekor itik. Variabel yang diukur pada penelitian 3 adalah adalah konsumsi pakan, bobot badan, pertambahan bobot badan (PBB), konversi pakan, dan persentase karkas, sedangkan penelitian 4 mengukur bobot bulu, persentase bulu, jumlah PPF dan NPPF yang tertinggal pada karkas itik umur 7,8,9, dan 10 minggu. Data yang diperoleh ditabulasi menggunakan program excel, diolah berdasarkan analisis varian (ANOVA) menggunakan program DSAASTAT. Uji Jarak Berganda Duncan’s dilakukan apabila ada perbedaan antar perlakuan. Hasil analisis variansi perlakuan menunjukkan perlakuan pakan menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata (P < 0.01) terhadap konsumsi pakan, PBB, bobot badan akhir, konversi pakan, bobot karkas dan persentase karkas. Hasil uji DMRT menunjukkan bahwa pakan yang Post-G2 lebih tinggi (1428.5a) dibanding itik yang mengkonsumsi pakan Post-G1 (1398.61b) dan itik yang mengkonsumsi pakan basal Post-G1 (1195.33c). Bobot badan tertinggi terlihat pada itik yang mengkonsumsi pakan Post-G2 (1483.2a) diikuti dengan pakan Post-G1(1454.0b) dan pakan P0 (1249.8c). Uji Duncan untuk konversi pakan menujukkan perlakuan terbaik 4.6 diperoleh pada perlakuan Post-G2 diikuti oleh perlakuan pakan Post-G1 (4,8). Dalam hal bobot karkas, hasilnya juga berpengaruh sangat nyata (P<0,01) meningkatkan bobot karkas Post-G2 (861a) dan Post-G1 (841a) dibandingkan yang terendah Basal (711b). Uji Duncan terhadap persentase karkas itik menunjukkan tren yang sama dengan bobot karkas. Persentase karkas itik (%) yang mengkonsumsi pakan basal P0, Post-G1 dan Post-G2 berturut-turut : 56.9a ; 57,9b dan 58.0b. Hasil ANOVA penelitian 4 untuk PPF dan NPPF menunjukkan bahwa perlakuan Post-G1 dan Post-G2 menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0.01) terhadap bobot bulu, persentase bulu, PPF dan NPPF yang tertinggal pada karkas itik umur 7, 8, 9 dan 10 minggu, kecuali persentase bulu umur 8 dan 9 minggu. Uji Duncan terhadap perlakuan menunjukkan bobot bulu dan persentase bulu minggu 7 dan 10 lebih tinggi dibandingkan control (P0). Jumlah PPF dan NPPF yang tertinggal pada karkas untuk setiap umur pemotongan (7 – 10 minggu) mencerminkan kecepatan berkurangnya jumlah kedua jenis bulu tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah prosessing dan penambahan enzim secara deskriptif meningkatkan kecernaan in vitro tetapi menurunkan energi bruto (GE). Pakan Post-G1 dan Post-G2 menurunkan konsumsi pakan, tetapi kecernaan protein meningkat. AME pakan tersebut juga meningkat dibandingkan basal, tetapi tidak untuk AMEn. Pakan Post-G2 menghasilkan penampilan produksi yang paling baik, juga terhadap berat dan persentase bulu. Jumlah PPF dan NPPF menurun atau lebih rendah dibandingkan pakan basal, menunjukkan peningkatan penampilan karkas itik yang dipotong mulai umur 7 hingga 10 minggu
    • …
    corecore